Blu Shaak Coffee

Profil Blu Shaak Coffee, Usia Masih Muda Namun Telah Mencapai Keberhasilan Luar Biasa

Selama beberapa tahun terakhir ini Indonesia sering jadi lirikan negara lain untuk bikin usaha di kuliner. Bahkan Blu Shaak yang merupakan brand kopi terkenal dari Busan, Korea Selatan ikut buka cabang di Central Park Mall, Jakarta Barat. Kehadirannya bikin industri minuman kopi di tanah air makin gegap gempita, terutama dalam bentuk kedai atau resto.

Melalui slogan ‘Brewing Connections with Korean Essence’ brand tersebut mengajak pecinta kopi Indonesia untuk menikmati kopi bercita rasa Korea. Biji kopinya memang asli dari Korea, sehingga mampu memberi pengalaman unik dan baru pada para penikmatnya. Apalagi kualitas biji kopinya sangat bagus, dengan balutan suasana kekinian di restonya.  

Profil Usaha dan Latar Belakang Penggunaan Brand Blu Shaak

Berdiri pertama kali pada tahun 2019, Blu Shaak hadir di tengah pecinta minuman kopi dengan membuka kedai di kawasan Nampo-Dong, Kota Busan, Korea Selatan. Hingga saat ini, brand yang menggunakan sistem franchise coffee shop ini telah memiliki 200 kedai yang tersebar di negara tersebut. Ini adalah bukti apabila usahanya bisa berkembang dengan cepat.

Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja, brand tersebut sudah berani meluaskan bisnis ke Asia Tenggara. Mengingat penyuka minuman kopi di Indonesia itu terhitung banyak, maka menjadi tujuan pertama melalui kerja sama dengan PT Helena Chole Gracia. Perusahaan lokal ini bertindak sebagai Master Franchise atau pemegang hak franchise di seluruh Indonesia.

Blu Shaak hadir dengan tujuan ingin meningkatkan kepuasan atas minuman kopi dengan bahan berkualitas tinggi. Jenisnya ada dua, biji kopi spesial dan biji kopi yang tidak punya kandungan kafein. Pemilihan ini selaras dengan niatan untuk fokus terhadap pengembangan minuman khas agar dapat memiliki keistimewaan.

Penggunaan brand Blu Shaak sendiri terinspirasi dari keberadaan ikan hiu yang bisa hidup dan berenang bebas di lautan. Kebebasan inilah yang kemudian menelurkan konsep apabila setiap pelanggan yang datang ke kedai seakan-akan sedang menikmati kegiatan renang di tengah laut. Meski terlihat sederhana, suasananya terasa tenang dengan warna dominan biru laut.

Sedangkan untuk logonya yang menggambarkan visualisasi mirip sirip ikan hiu punya makna gelombang laut dan selancar. Hal tersebut mengandung pesan jika Blu Shaak mampu memberi kenyamanan melalui seduhan kopi secara elegan. Sehingga pengunjung dapat melepaskan diri dari kepenatan di tengah hiruk pikuk kehidupan kota.

Apalagi dengan adanya warna biru di logo tersebut, tak hanya sekedar sebagai lambang warna air laut saja, tetapi juga simbol ketenangan hati. Sedangkan kata ‘Blu’ yang berasal dari ‘Blue’ mengandung arti warna biru dan ‘Shaak’ yang berakar dari kata ‘Shark’ memiliki arti ikan hiu. Sehingga sangat sesuai dengan filosofi yang ingin mereka sampaikan.

Dukungan Bisnis

Demi melancarkan kegiatan bisnisnya, Blu Shaak menggunakan beberapa dukungan sekaligus. Di antaranya berupa penerapkan sistem Riset and Development (R&D) agar bisa mengetahui tren dan selera konsumen yang kerap berubah. Misalnya melalui pengujian menu, evaluasi, dan riset secara berkelanjutan.

Kemudian terkait dengan upaya menumbuhkan bisnis, perusahaan terus berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan rekan bisnis. Di Indonesia, karena yang menjadi kolega adalah PT Helena Chole Gracia maka komunikasi di antara keduanya selalu terjaga dengan baik. Jika ada masalah, penanganannya selalu mereka lakukan bersama-sama.  

Selain itu, ada yang namanya Store Development atau pengembangan toko sehingga dapat lebih mudah melakukan analisis dampak komersial. Contohnya antara lain menentukan harga menu setepat mungkin agar tidak menjadi terlalu mahal bagi konsumen. Demikian pula dengan biaya operasional, strategi khusus agar tidak mengurangi keuntungan.

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga penting, terutama melalui pelatihan-pelatihan agar setiap karyawan bisa menjalankan tugasnya dengan lancar. Mulai dari menyiapkan menu, terbaik kepada konsumen, dan operasional lain. Termasuk desain produk, harus mencerminkan identitas brand dan mengena di hati pelanggan.

Dukungan berikutnya yakni manajemen yang berhubungan dengan perencanaan, pemantauan, hingga pengelolaan keuangan. Semua punya pengaruh besar terhadap kelancaran operasional perusahaan. Sehingga butuh kecermatan dan keseriuan tinggi untuk mengatur berbagai urusan tersebut.

Marketing atau pemasaran memang selalu jadi unsur terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam berbisnis. Sadar akan pentingnya faktor ini, Blu Shaak menjalankan beragam strategi di mana salah satunya yaitu rajin mengadakan promosi merek maupun produk atau menu. Hal ini bertujuan untuk mengangkat citra perusahaan dan meningkatkan penjualan.

Balik lagi pada upaya pengembangan bisnis, ada sistem khusus yang menjadi pilihan Blu Shaak yakni sistem franchise. Konsep ini melibatkan secara langsung antara pemilik brand dan mitra usaha. Dalam hal ini Blu Shaak memberikan izin pada PT Helena Chole Gracia untuk memakai brand, produk, hingga sistem manajemen dan operasional.  

Alasannya Lenapa Menggunakan Sistem Franchise

Ada sejumlah alasan tertentu yang membuat Blu Shaak tertarik menggunakan sistem franchise dalam rangka mengembangkan bisnisnya. Pertama, pertumbuhannya dapat berjalan lebih cepat tanpa perlu keluar modal. Hal ini bisa terjadi karena anggaran investasi pembukaan kedai baru berasal dari franchisor atau pengguna franchise.

Melalui konsep ini pula, perusahaan bisa mendapat dua penghasilan sekaligus dari satu sumber yang sama. Saat baru mulai bekerja sama dengan franchisor, langsung memperoleh pemasukan melalui biaya franchise. Setelah itu akan memperoleh royalti penjualan dan berlangsung secara reguler.

Kemudian dari sisi risiko, pihak franchisor punya tanggung jawab mengelola risiko manajemen keuangan dan operasional secara mandiri. Artinya, Blu Shaak tidak ikut menanggung dampak atas kejadian-kejadian yang menimbulkan kerugian pada franchisor. Hal ini sangat membantu mengurangi efek negatif atas peristiwa tersebut.  

Kelebihan berikutnya, makin banyak franchisor yang mau bergabung, membuat Blu Shaak jadi semakin populer. Citra dan reputasi perusahaan ikut naik tanpa perlu mengelola kedai sendiri jadi tanggung jawab franchisor. Lebih dari itu, pengelolaan bisnis dapat berjalan dengan efisien melalui sistem standarisasi.

Sedangkan untuk pihak franchisor dalam hal ini, yakni PT Helena Chole Gracia, juga mendapat beragam keuntungan. Meski baru beberapa tahun beroperasi, Blu Shaak sudah sangat terkenal di kalangan pecinta kopi. Sehingga dapat memanfaatkan reputasi ini untuk promosi dan strategi pemasaran lainnya.

Lalu saat mengawali bisnis, PT Helena Chole Gracia mendapat pelatihan dan tutorial langsung dari Blu Shaak, termasuk pemasaran dan operasional. Sehingga peluang untuk sukses terbuka lebih lebar apalagi jika ada iringan keseriusan dan ketekunan. Terlebih sistem manajemennya telah melalui pengujian secara menyeluruh.  

Melalui konsep franchise pula, pemilik usaha dapat panduan dan pengawasan untuk memberi kepastian bahwa bisnis berjalan sesuai standar. Hal ini sangat bagus untuk meminimalkan risiko kerugian karena sistem kerjanya telah terbukti berhasil. Sehingga masing-masing pihak bisa memperoleh keuntungan secara lebih maksimal.

Semua ulasan di atas dapat jadi contoh bagi pelaku usaha lain untuk memajukan bisnis. Kerja sama yang baik selalu memberi keuntungan yang baik pula bagi kedua belah pihak. Sehingga tidak ada salahnya meniru konsep dari Blu Shaak untuk memajukan dan melakukan ekspansi bisnis.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *