Tempat makan yang satu ini sempat viral tahun lalu karena konsepnya yang homey serta salah satu staffnya yang lansia sungguhan. Untuk seating areanya hampir seluruhnya indoor dan terdiri dari 3 lantai. Namun sayangnya tempatnya tidak ramah lansia. Bahkan toiletnya pun hanya ada di lantai 3. Untuk staffnya ramah dan waktu penyajian pun cepat. Karena saya datang weekdays sekitar jam 3 sore yang tidak ramai, syaa dapat tempat duduk di lantai dadar yang langsung menghadap ke kitchen. Somehow vibesnya memang terkesan homey. Untuk menunya saya mencoba : 1. Nasi Pedas Bali (Rp. 38.000) Seporsi pas untuk 1 orang dengan isian kulit ayam, ayam suwir, mie goreng, serta sambal matah dan sambal bawang. Nasinya pulen. Ayam suwirnya empuk tapi cenderung standar karena rasanya plain kalau dimakan begitu saja. Menurut saya yang enak justru malah sambal bawang putihnya yang wangi, gurih dan pedasnya pas. Kulit gorengnya cukup enak. Rasanya gurih dan bumbu meresap. Kulit tidak sampai alot dan kering. Tekstur masih renyah dan terasa gurih dengan bumbu serundeng yang manis. Aromanya juga tidak tengik. Untuk sambal matahnya dominann cabe, bawang merah terlalu sedikit sehingga hanya terasa pedas. Sedangkan rasa mie gorengnya agak mirip mie instan. Ada beberapa bagian mie yang menggumpal, tapi teksturnya agak kelembekan buat preferensi saya.

28 Oct 2024