Rekomendasi 12+ Restoran Makanan Western di Citadines Gatot Subroto

Kafe yang satu ini merupakan tempat kedua yang saya kunjungi sesudah lunch di restoran seberang & minum kopi di kedai kopi sebelah. Kebetulan saya lagi butuh tempat yang nyaman buat duduk lama sendirian & ada tempat charge, tapi nggak kepengen duduk deket.orang. Namun berhubung saya nggak kebagian spot yang sesuai tapi nggak kepengen pulang, saya mampir ke kafe ini. Dari luar, tempatnya sungguhan eye catching dengan spot foto yang cantik. Kafenya terdapat 2 lantai & artistik. Interiornya colourful dan mereka juga menjual aksesoris, notes sampai reed diffuser yang artistik & bisa dibeli buat dipajang di rumah. Sistem pemesanan di sini dengan cara scan barcode dan waiternya responsif. Jujur, suasananya beneran nyaman banget. Saya berakhir duduk di kafe ini selama lebih dari 3 jam karena kejebak hujan dan sangat menikmati ambiencenya. Di pintu terdapat bel yang berdentang setiap pintu terbuka dan ACnya dingin. Selain itu kafenya juga nggak berisik dan nggak ramai. Sambil memandang hujan yang turun melalui pintu kaca dan ditemani musik LoFi, saya bahkan bisa berkonsentrasi tanpa harus memasang earphone. Satu hal lain yang saya suka, waiter tidak mengangkat piring maupun gelas yang kosong dan tidak ada time limit. Saya paham sih, mungkin di kafe maupun restoran tertentu, mengangkat piring/gelas kosong justru merupakan prosedur pelayanan. Namun sebagai customer yang pengen nongkrong lama, saya merasa seolah diingatkan : "Makanan dan minuman kamu udah habis, lho." Kalau sudah begitu, biasanya saya segera payment & cari kafe selanjutnya/pulang 😭 Kali ini saya mencoba : 1. Croffle Apple Cinnamon (IDR 45k) Harga crofflenya sendiri 40k. Kalau mau yang apple cinnamon nambah 5k. Menurut saya sih ini worth it banhet, soalnya potongan apelnya banyak. Seporsi berisi 3 buah croffle. Crofflenya empuk dan nikmat ketika dimakan hangat namun luarnya renyah. Apelnya asam manis dan aroma cinnamonnya sungguhan wangi. Selain itu rasa cinnamonnya juga cukup terasa. Seporsi bahkan bisa share berdua. Saya makan sendiri & beneran kenyang. Rasa manisnya juga masih oke. 2. Ice Tea (IDR 35k) Sengaja pesan ini karena mau minuman yang nggak manis, tapi nggak mau ngopi buat ketiga kalinya. Ice teanya disajikan dengan gula terpisah, namun bisa request tanpa gula juga. Gelasnya cukup besar dan tehnya wangi. Rasa tehnya pekat dan pahit. Ini cocok buat netralisir terutama kalau kalian makan sesuatu yang manis. Saya sendiri pesan buat netralisir rasa crofflenya dan beneran oke. . . Overall, saya beneran puas sama kafe ini & beneran recommend buat kalian yang mau metime. Saya sendiri pengen revisit lagi kalau butuh tempat metime.di Kemang. . . P.s : Toiletnya juga ber-AC dan bersih + wangi.

Ikut program sunday asado ayce nya disini dengan hrg 175k durasi 90 menit bebas refill sausage, chicken, ribs finger, shoulder meat, dengan 4 mcm pilihan sauce yg free refill (tapi gak bisa ganti2 sauce ya refillnya). Karena pake firewood gitu jadi matengnya enak banget meatnya, sebelum disaucein meatnya kerasa asin dan juicy gitu kematengan seperti yang saya suka medium rare gitu. Dagingnya sih empuk enak, chickennya juga enak emouk dan mateng sempurna. Sausagenya juga kerasa daging gitu, gk kyk sosis kaleng2. Servicenya ramah dan cepet. Oke sih ini