Nasi Goreng

Nama kafenya cukup unik Piknik Cafe & Eatery. Saat saya datang sore hari pukul 16.30 kondisinya ngga begitu ramai. Space parkir untuk mobil di bagian dalam masih cukup lega. Tukang parkir juga ngebantu saat masuk dan keluar parkiran. Area outdoor lumayan banyak meja yang tersedia, tapi memang jarak antar meja agak dekat. Untuk area indoor tersedia sofa yang cukup nyaman. Ada banyak permainan kartu maupun board game yang disediakan disini seperti Uno, Stacko, dan lain-lain. Cocok untuk nongkrong dengan teman-teman. Lalu untuk order disini, saya memesan Kwetiau Goreng, Tongseng Ayam dan Butterscotch yang jadi salah satu minuman signature disini. Sayangnya penyajiannya ngga bisa bareng dan jaraknya cukup lama. Butterscotch disajikan 5 menit setelah order, lalu kwetiau goreng 10 menit dan tongseng ayam 20 menit kemudian. Saya cukup maklum sih karena mungkin proses memasak tongseng ngga bisa secepat kwetiau. Rasa butterscotch-nya cukup enak, rasa kopinya masih cukup bold dan nyatu dengan rasa manis dan sedikit asin. Lalu untuk kwetiau porsinya cukup gede, kwetiau yang digunakan kenyal dan enak digigit. Daging ayamnya ngga begitu banyak tapi masih berasa di lidah. Lalu terakhir untuk tongseng ayamnya menurutku sih ini beneran enak. Rasa kuahnya cukup strong & rich khas tongseng deh. Porsinya juga cukup besar, masih sisa sedikit (hehe). 3 menu tadi hanya menghabiskan 65000 Rupiah, harga yang cukup terjangkau. Pembayaran cashless bisa dengan QRIS, kartu debit dan juga kartu kredit. Setiap malam juga ada live music, tapi saya keburu pulang saat maghrib jadi ngga sempet lihat. Ada wifi gratis, kecepatannya super ngebut kayak mobil balap. Kecepatan download bisa sampai 3 mbps saat itu. Overall, pengalaman di kafe ini cukup menyenangkan, pasti akan kembali lagi kesini di masa mendatang.