Coffee

Cobain tempat kopi yang terlihat menggoda, karena terkesan oldiest namun rapih.. Ku coba : Kopi Pantjoran - 25k, kopi hitam trus ada kayu manis nya, untuk rasa buat ku terlalu hitam haha.. walau manis c, aroma kopinya dan kayu manisnya terasa ❤ Untuk cemilan ku coba : Donat Ubi Ungu - 20k per 2pcs, harga nya mumer menurut ku, digorengnya pun pas qta pesen, cuma... kq kenapa ku kurang suka menu ini terasanya terlalu kering, tidak fluffy, dan aroma minyak terasa pekat ditenggorokan. Untuk tempat mnrt ku lantai 1 ada aroma gorengan, jadi ku kurang suka, lantai 2 nya tangga angak curam kudu hati hati, namun space nya cukup luas, bisa main congklak juga, ada jendela menghadap jalanan, jadi udaranya lebih nyaman (no ac, alias udara alam) Pelayanan sangat baik, semuanya ramah ramah, dari penyedia kopi, makanan, waiters, kasir semuanya ramah.

Tempatnya klasik jadul gitu. Lumayan luas ada lantai 2. Worth it banget sih segelas juice cuma 16500 Nett, ga sampe 20k. Tapi utk take away kena charge 3k utk gelas plastik. Juice sirsak seger NO sugar added 😋 n less milk. Stafnya semua ramah 😍

Salah satu tempat favorit kerja. Nyaman dan tenang.. Lokasi favorit : sofa yang di belakang barista. Meja panjangnya jg nyaman utk kerja. . Kalo kesini siapin jaket, suka dingin bener nih tempat.. Kalo lapar bisa ke sebelah burger king :) Parkir mobil agak susah, slot depannya terbatas. kalo penuh diarahkan ke parkir gedung.

Padahal judulnya Tea house tapi malah fokus ke berbagai makanan nya hihi Pantjoran tea house ikonik banget di kawasan Glodok, karena letaknya ada di depan pas mau masuk ke area ini, kebetulan saya juga kesini masih agak pagi dan mereka sudah buka. Untuk pelayanan nya sangat ramah, dan biarpun baru buka semua menu makanan sudah ready. Suasana nya berasa makan di dalam gedung tua yang punya banyak history, Really quiet yet very cozy. Kami memesan Mie ayam komplit (55,000) Ini salah satu menu baru yang mereka punya, ga nyesel akhirnya pesan ini, semangkok penuh kebahagiaan wkwk komplit nya beneran komplit dengan baso sapi, baso ikan dan baso tahu, tekstur mie nya lumayan chewy, kuah nya light gurih dan bumbu mie nya pun ga berlebihan. You guys should try it too! Tahu lada garam (45.000) Cemilan yang nyaman banget karena simple tapi enak, tahu nya lembut disajikan masih hangat, dan bumbu lada garam nya juga pas. Lumpia goreng udang kulit tahu (32,000) Rasa udang nya cukup terasa ga cuma tepung aja, seporsi dapat 4 potongan. Bola kulit tahu tim (32,000) Dibanding yang digoreng, ku lebih suka yang ini. karena kulit tahu nya jadi ga kering, tahu tim nya juga enak. Honey tea (25.000) Lupa bener ini nama di menu atau enggak, intinya ini es teh dengan pemanis madu, rasanya ok juga dan manisnya pas.

Steak murah dan pelayanannya juga gercep walaupun lagi lumayan rame.favorit steak ayam pakai blackpepper.cuma biasanya makan steak ayam disini pakai bagian paha.entah kenapa hari ini makan ayamnya pakai bagian dada jadi kurang juicy.apa sekarang memang seperti itu atau cuma kebetulan pas di hari aku makan aja,entahlah

Hari ini sama temen mampir lagi kesalah satu outlet tempat kopi favorit aku yaitu Tomoro Coffee yang berbeda didaerah Pantjoran Chinatown Glodok. . Untuk suasana tempatnya didalam gedung lalu cukup nyaman dan tidak terlalu luas tapi disini kalian bisa dine in karena ada beberapa tempat untuk duduknya. Menu yang aku order seperti biasa yaitu Caramel Machiato. . 🥃 Caramel Machiato Menu satu ini jangan ditanya pastinya enak dan harganya pas banget dikantong , dengan perpaduan rasa kopi yang tidak terlalu strong dikombinasikan dengan rasa caramel ini enak banget. Jangan lupa buat kalian yang mampir kesini dan belum download aplikasinya , langsung download aja dengan pakai kode referralku 92Y9HC untuk dapetin harga 9K khusus pengguna baru aplikasi Tomoro.

This coffee shop is quite famous and the previous president once having a cup of coffee here. In addition to coffee they main dish is hainam chicken/pork rice. Taste quite nice for both coffee and the dish. Service is good and ambience is ok.

Siang ini nggak sengaja ngelewati bakehouse ini pas nemenin nyokap belanja di gang Tien Liong. Saya auto tertarik sama croissantnya & akhirnya mampir. Buat tempatnya sendiri sederhana, baik dari furniture maupun interior. Ada beberapa meja outdoor dan kapasitas Indoor lebih banyak. Kursi dan mejanya biasa saja, oke untuk sekedar duduk dan menikmati croissant sambil ngadem sejenak namun bukan tempat untuk duduk berlama-lama. Harga croissantnya juga cukup tinggi dibanding bakehouse lainnya dengan tempat yang setara atau bahkan lebih oke (B*cca, D*lls B*kesh*p atau setidaknya B*kerm*n). Jadi saya lumayan berekspektasi. Saya mencoba : 1. Ice Latte (IDR 35k) Lattenya bisa request mau pakai gula atau nggak. Saya sendiri suka es kopi susu yang rasa pahit kopinya terasa, bukan yag susunya lebih dominan. Setelah mencoba di lebih dari 10 kedai kopi, memang agak susah mencari yang sesuai preferensi saya. Ternyata saya harus kecewa apda tegukan pertama. Rasa susunya dominan dan kopinya hampir tidak terasa meski untungnya tidak sampai meninggalkan after taste kesat di lidah. 2. Butter Croissant (IDR 23k?) Kalau nggak salah, harganya 23k karena total semua pesanan saya 58k. Saya nggak dikasih struk dengan detail harga untuk setiap menu,, cuma struk pembayaran debit card saya aja. Butter croissantnya cukup renyah dan dalamnya empuk. Saya suka tekstur renyahnya, namun sayangnya juga mengecewakan. Berhubung croissantnya masih panas, aaya berharap setidaknya ada aroma butter. Namun saya tidak mendapati aroma butter pada croissantnya sama sekali meski penciuman saya normal-normal saja. Di permukaann croissant sedikit gurih.. Namun rasa butternya tidak terasa di bagian dalam adonan croissant. Saya juga kecewa karena prefer buttery croissant. . . Overall, menurut saya tempat ini sangat overprice jika dibandingkan dengan rasa maupun tempatnya. Saya sangat kecewa. Saya masih bisa memaklumi harga yang tinggi jika rasanya oke. Namun jika rasa dan tempat tidak sebanding dengan harga, sepertinya tidak

Terakhir makan ini tempatnya masih di depan vihara. Sekarang uda di sebrangnya uda lebih nyaman tempat duduknya walau dengan ac alam. Saya beli nasi ulam plus telur dadarnya aja (15k). Daun kemanginya saya request banyakan biar lebih wangi. Awalnya mau makan di tempat tapi penuh akhirnya takeaway aaj. Porsinya taunya banyak juga full padat. Dikasi juga pelengkap kerupuk n emping. Empingnya kueang banyak wkwk. Nah nasi ulamnya ini masih enak kuahnya gurih enak, walau coklat gitu ga berasa kemanisan. Kemanginya bikin aroma wangi di mulut. Telur dadarnya tebal padat. Dikasi sambal kacang juga oke ne buat pelengkap pedasnya asal lewat menbah rasa. Oiya ad juga bihun gorengnya uda sepaket di nasi ulamnya. Kenyang puas murmer bikin hepi lah wkwk

Ke sini bukan karena pengen ngopi tapi pengen ngemil Snack janji jiwa menurutku enak dan terjangkau Toast nya lembut dan enak Ada berbagai toast yang bisa di pilih Aq pesen yang mayo Rasanya enak dan lembut

Roast merupakan coffee shop yang terletak di kawasan ruko Ketapang. Tempatnya sendiri terletak di agak dalam, bentuknya mirip rumah dengan cat yang didominasi warna hijau. Ini merupakan kali kedua berkunjung ke coffee shop ini. Sebelumnya pernah mampir ke sini pas Maret tahun lalu dan dulu beneran ramai. Sekarang aku mampir lagi buat #metime sekaligus ngetik karena temenku ngerekomendasiin kalau tempat ini cocok buat 'me time' sambil kerja. Aku berkunjung pas weekday sekitar jam 3 sore dan tempatnya nggak terlalu ramai. Coffee shopnya sendiri nggak besar dan cocok buat nongkrong bareng temen. Kalau untuk 'me time', mungkin definisi nyaman buat setiap orang berbeda. Namun buatku, meja yang nyaman di area deket tembok karena ada tempat charge dan ada jendela juga. Sekitar jam 3-5 sore masih sepi, namun sesudah jam kerja lebih ramai. Aku mencoba : 1. Ice Black Candy (IDR 30k) Ini salah satu menu baru yang belum ada di Roast pas kunjungan pertamaku & langsung penasaran karena namanya yang unik. Ternyata minuman ini merupakan perpaduan sirup markis & espresso. Espressonya disajikkan dalam wadah terpisah dan dituang ke dalam gelas berisi sirup markisa dan soda. Setelah dituang dan diaduk, rasanya jadi unik. Rasa sirup markisanya sendiri sedikit asam namun juga agak manis. Namun setelah dituang espresso jadi ada aroma maupun rasa kopi hitam yang cenderung pahit, tapi ada rasa asam dan manis serta sedikit rasa air soda. 2. Banana Cinnamon Cake Aku suka rasa kue ini. Harganya nggak sampai 30 ribu dan menurutku masih oke dibanding rasanya. Aroma kuenya terasa pada gigitan pertama dan kuenya pun cenderung moist dan manisnya pas karena menggunakan pisang. Selain itu juga ada aroma cinnamon serta cita rasanya yang khas. Tidak hanya itu, ada juga biji-bijian yang kaya akan serat dan cukup banyak sehingga terasa di setiap gigitan.

Murah,enak ,ramah

Nuansa Kopi merupakan salah satu kedai kopi yang sudah beroperasi selama lebih dari 2 tahun dan sudah beberapa kali mengalami perubahan. Awalnya tempat ini merupakan sejenis food court dan Nuansa Kopi hanya merupakan sebuah stan di area depan. Seingat saya, bahkan tanpa seating area tersendiri. Kemudian Nuansa Kopi menjadi satu-satunya penyewa yang bertahan dan ada beberapa meja panjang dan konsepnya semi outdoor. Baru-baru ini direnovasi lagi. Sekarang sudah ada ruang roastery, bahkan mulai menjual kudapan ringan. Lalu juga sudah ada area rooftop yang dapat diakses dari tangga melingkar. Untuk seating area di lantai bawah hanya ada 3 meja. Beberapa hari yang lalu saya mampir ke sini dan duduk di rooftop pada malam hari karena harus kuliah online dan saya merasa suntuk di rumah. Saya satu-satunya yang berada di rooftop dan meski tanpa AC namun cukup adem. Sepertinya nggak ada tempat charge (atau mungkin ada tapi saya nggak ngeh). Menurut saya tempat ini cocok buat duduk bersantai dan mengobrol. Buat mengerjaka tugas jga bisa karena sepi meski nggak terlalu luas. Saya mencoba : 1. Rhum Latte (IDR 28k) Harganya sudah mengalami kenaikan dibanding kali terakhir saya beli di tempat. Namun sering promo di ojol. Jadi kalau kalian nggak minum di tempat, better pesan pakai ojol. Untuk rhumnya memakai sirup, bukan alkohol sungguhan. Rasa sirupnya agak kemanisan, namun setelah diaduk jadi lebih oke. Kopinya masih kerasa pahit dan ada sedikit aroma nggak beneran susu banget

Dulu pernah minum avocado coffee di Excelso cabang lain & langsung suka. Kali ini aku minum lagi di Excelso Grand Paragon setelah lebih dari 2 tahun ga ke Excelso. Yang aku coba : 1. Bitterballen Bitterbalen nya enak menurutku. Ga banyak minyak,jadinya ga bikin eneg. Selain itu rasanya juga cukup gurih & ada salad nya. Salad nya juga enak, bahkan aku yg ga suka salad pun bisa ngabisin setengah. Sayur nya fresh & dressing nya enak. Oh ya, porsi nya juga ngenyangin walaupun keliatan nya sedikit. Aku kenyang ngabisin ini sendirian, padahal ini side dish sebenarnya. 2. Avocado Coffee Ini minuman favorit di Excelso kayaknya. Aku duduk di Excelso 1 jam & liat beberapa orang juga mesen ini. Gelas nya lumayan gede & alpukat nya cukup banyak & berasa. Trus pake potongan coklat & es krim juga yang bikin rasanya makin enak. Ada beberapa bagian yg agak pahit & beberapa yg cenderung manis. Karena aku suka kopi yg pahit, menurut bakal lebih enak kalai lebih pahit. . . Menurutku pelayanan sih udah cukup ok. Pas masuk disambut & langsung dikasih menu. Penyajian bitterballen nya cepet, tapi anehnya minumanku malah agak lama. Minumanku dianter lebih dari 15 menit setelah orderan di input & bitterballen ku bahkan udah mau abis pas minuman nya dianter ke meja. Padahal biasanya di tempat lain minuman disajikan lebih dulu dari makanan. Untuk harga minuman juga agak pricy dibanding kompetitor menurutku. Harga di menu masih belum termasuk tax 10%, sementara di rata" coffee shop sejenis kyk St*rbucks atau yg lainnya biasanya harga di menu udah termasuk tax. Tapi tempat nya cukup cozy sih menurutku. Jadi masih ok lah.