Dessert

Siang ini nggak sengaja ngelewati bakehouse ini pas nemenin nyokap belanja di gang Tien Liong. Saya auto tertarik sama croissantnya & akhirnya mampir. Buat tempatnya sendiri sederhana, baik dari furniture maupun interior. Ada beberapa meja outdoor dan kapasitas Indoor lebih banyak. Kursi dan mejanya biasa saja, oke untuk sekedar duduk dan menikmati croissant sambil ngadem sejenak namun bukan tempat untuk duduk berlama-lama. Harga croissantnya juga cukup tinggi dibanding bakehouse lainnya dengan tempat yang setara atau bahkan lebih oke (B*cca, D*lls B*kesh*p atau setidaknya B*kerm*n). Jadi saya lumayan berekspektasi. Saya mencoba : 1. Ice Latte (IDR 35k) Lattenya bisa request mau pakai gula atau nggak. Saya sendiri suka es kopi susu yang rasa pahit kopinya terasa, bukan yag susunya lebih dominan. Setelah mencoba di lebih dari 10 kedai kopi, memang agak susah mencari yang sesuai preferensi saya. Ternyata saya harus kecewa apda tegukan pertama. Rasa susunya dominan dan kopinya hampir tidak terasa meski untungnya tidak sampai meninggalkan after taste kesat di lidah. 2. Butter Croissant (IDR 23k?) Kalau nggak salah, harganya 23k karena total semua pesanan saya 58k. Saya nggak dikasih struk dengan detail harga untuk setiap menu,, cuma struk pembayaran debit card saya aja. Butter croissantnya cukup renyah dan dalamnya empuk. Saya suka tekstur renyahnya, namun sayangnya juga mengecewakan. Berhubung croissantnya masih panas, aaya berharap setidaknya ada aroma butter. Namun saya tidak mendapati aroma butter pada croissantnya sama sekali meski penciuman saya normal-normal saja. Di permukaann croissant sedikit gurih.. Namun rasa butternya tidak terasa di bagian dalam adonan croissant. Saya juga kecewa karena prefer buttery croissant. . . Overall, menurut saya tempat ini sangat overprice jika dibandingkan dengan rasa maupun tempatnya. Saya sangat kecewa. Saya masih bisa memaklumi harga yang tinggi jika rasanya oke. Namun jika rasa dan tempat tidak sebanding dengan harga, sepertinya tidak

Eskrimnya segrr banget ada yogurtnya, untuk lokasi di PIK cukup besar juga, udah gitu ada yg minuman bucket gitu.

Ksini buat hadirin undangan dr temen. Makanan nya biasa aja, tapi tempat masih lumayan bagus

Bakery ini sudah beroperasi lebih dari 30 tahun dan favorit bapak saya. Jadi sejak kecil saya lumayan sering beli bakery ini. Berhubung kangen, saya berkunjung sekitar jam 7 malam buat beli risolnya yang memang enak. Namun ternyata saya kehabisan. Sistemnya sekarang beda. Jadi staff yang mengambilkan nampan dan kita nunjuk roti lalu diambilkan. Pembayaran bisa cash maupun transfer. Saya mencoba : 1. Long John (Rp. 12.000) Saya sampai kaget begitu mencoba roti ini. Dulu long john di sini permukaannya renyah. Tidak creamy memang, tapi rasanya agak gurih. Menurut saya rasanya unik karena long john pada umumnya empuk. Sekarang beda sekali. Adonan roti jadi tidak renyah seperti dulu. Rotinya jadi lebih creamy. Aroma rotinya pun jadi berubah. Mirip roti warung yang kebanyakan pakai obat (saya tau karena pernah makan) tapi ya ga seseret roti warung tentunya. Tekstur agak kasar, warnanya putih dan jaih lebih mengembang (keliatan dari bentuk dan tekstur pas digigit). Saya udah ga paham lagi apakah bakery ini nencoba mengikuti cita rasa bakery modern? Tapi saya lebih suka long john yang dulu karena justru itu pembeda dengan bakery lain. 2. Moccha Cream (Rp. 10.500) Bahkan roti moccha creamya juga beda. Dulu nggak ada meses di atasnya dan coklat di permukaannya nggak sebanyak ini. Saya paham krim di sini modelan jadul. Saya udah berkali-kali beli roti meses di sini dan saya suka. Tapi rasanya juga berubah. Krimnya jadi beraroma agak aneh walau manisnya masih pas. Adonan rotinya sama kayak long john. Saya kurang suka tekstur mesesnya yang justru malah menganggu rasa krim yang lembut dan creamy. . . BTW saya makan ini sharing berdua mama saya. Mama saya pun heran karena rasanya berubah. Ke mana hilangnya cita rasa Suisse Bakery yang saya kenal dulu? Kenapa berubah? Apa karena khawatir tidak lagi diminati pembeli generasi muda sehingga mengubah resep apalagi sekarang sudah terkenal? Jujur saja, dengan cita rasa yang sekarang, harganya jadi sangat overprice. Kebetulan dalam kurun 30 hari terakhir saya sudah ke beberapa bakery di tepi jalan Hayam Wuruk (En*cii, G*ndy, D*licious, T*lly dan Holland) Harga roti standar jaman now memang 10 ribuan. Namun mostly cita rasanya justru di atas ini.

Roast merupakan coffee shop yang terletak di kawasan ruko Ketapang. Tempatnya sendiri terletak di agak dalam, bentuknya mirip rumah dengan cat yang didominasi warna hijau. Ini merupakan kali kedua berkunjung ke coffee shop ini. Sebelumnya pernah mampir ke sini pas Maret tahun lalu dan dulu beneran ramai. Sekarang aku mampir lagi buat #metime sekaligus ngetik karena temenku ngerekomendasiin kalau tempat ini cocok buat 'me time' sambil kerja. Aku berkunjung pas weekday sekitar jam 3 sore dan tempatnya nggak terlalu ramai. Coffee shopnya sendiri nggak besar dan cocok buat nongkrong bareng temen. Kalau untuk 'me time', mungkin definisi nyaman buat setiap orang berbeda. Namun buatku, meja yang nyaman di area deket tembok karena ada tempat charge dan ada jendela juga. Sekitar jam 3-5 sore masih sepi, namun sesudah jam kerja lebih ramai. Aku mencoba : 1. Ice Black Candy (IDR 30k) Ini salah satu menu baru yang belum ada di Roast pas kunjungan pertamaku & langsung penasaran karena namanya yang unik. Ternyata minuman ini merupakan perpaduan sirup markis & espresso. Espressonya disajikkan dalam wadah terpisah dan dituang ke dalam gelas berisi sirup markisa dan soda. Setelah dituang dan diaduk, rasanya jadi unik. Rasa sirup markisanya sendiri sedikit asam namun juga agak manis. Namun setelah dituang espresso jadi ada aroma maupun rasa kopi hitam yang cenderung pahit, tapi ada rasa asam dan manis serta sedikit rasa air soda. 2. Banana Cinnamon Cake Aku suka rasa kue ini. Harganya nggak sampai 30 ribu dan menurutku masih oke dibanding rasanya. Aroma kuenya terasa pada gigitan pertama dan kuenya pun cenderung moist dan manisnya pas karena menggunakan pisang. Selain itu juga ada aroma cinnamon serta cita rasanya yang khas. Tidak hanya itu, ada juga biji-bijian yang kaya akan serat dan cukup banyak sehingga terasa di setiap gigitan.

Makan di sini memang paling pas, karena harga yang terjangkau dengan varian menu yang variatif. Ditambah rasa rootbeer yang khas

outlet starbucks paling deket dari rumah, tinggal jalan kaki 😂 walau tempatnya kecil tp service nya oke, jadi seneng juga bolak balik kesini hehe

Gw sudah menetapkan kalau pu tien ini adalah restoran chinese food yang paling gw favoritkan sepanjang masa!!! Enak bangettt woy lah herannn 😭😭 Ga ada yang gagal makanan disiniii paling dessertnya doang berasa kedikitan, bukan karna ga enak tapi porsinya kurang. Wkwkwkwk. Harga lumahan pricey tapi worth it banget buat makanan seenak ini. Kalau diajak kesini sama siapapun fix gw ga bakal nolak

Mungkin aku ke sini waktu malam hari Tetapi kenapa ayamnya tepung tebal banget dan kayak di goreng lagi Baru kali ini ngerasain ayam mcd gag enak Apa karena malam hari Tapi harusnya malam atau pagi Rasanya harus enak Sedikit kecewa dengan ayam McD di citra harmoni

Cobain tempat kopi yang terlihat menggoda, karena terkesan oldiest namun rapih.. Ku coba : Kopi Pantjoran - 25k, kopi hitam trus ada kayu manis nya, untuk rasa buat ku terlalu hitam haha.. walau manis c, aroma kopinya dan kayu manisnya terasa ❤ Untuk cemilan ku coba : Donat Ubi Ungu - 20k per 2pcs, harga nya mumer menurut ku, digorengnya pun pas qta pesen, cuma... kq kenapa ku kurang suka menu ini terasanya terlalu kering, tidak fluffy, dan aroma minyak terasa pekat ditenggorokan. Untuk tempat mnrt ku lantai 1 ada aroma gorengan, jadi ku kurang suka, lantai 2 nya tangga angak curam kudu hati hati, namun space nya cukup luas, bisa main congklak juga, ada jendela menghadap jalanan, jadi udaranya lebih nyaman (no ac, alias udara alam) Pelayanan sangat baik, semuanya ramah ramah, dari penyedia kopi, makanan, waiters, kasir semuanya ramah.

Sebelumnya pernah delivery di sini dan cocok sama rasanya. Akhirnya saya dine in bareng mama saya. Saya mencoba : 1. Mandhi Ayam Nais mandhi nya beneran enak, rempah nya pun cukup terasa namun tidak terlalu strong dan menggunakan beras bhasmati. Yang aku suka, nasi bhasmati nya lembut, dalam artian tidak keras. Selain itu ayan nya juga beneran enak. Ayam nya cukup renyah namun bagian dalam daging nya masih juicy. Selain itu bumbu nya juga meresap ke dalam daging. Selain itu disajikan acar yang wangi serta sambal bawang yang tampaknya merupakan sambal matah yang rasanya pedas banget namun wangi bawang nya. 2. Shawarma Ayam Ukuran shawarmanya besar dan sangat mengebyangkan. Saya kira shawarmanya mungkin berukuran kecil atau malah menggunakan kebab frozen (saya pernah beli), namun rupanya tidak. Kulitnya renyah dengan isian kentang dan sayur segar. Selain itu ada potongan ayam empuk dan rasa kentangnya seperti diberi bumbu kari (?). 3. Syahi Adn (Cangkir) Saya suka teh Arab karena biasanya disajikan dengan rempah. 1 cangkir rupanya lumayan besar dan disajikan dengan susu, kayu manis dan rempah lainnya. Tehnya pas, nggak super milky sampai meninggalkan after taste creamy. Teh disajikan dalam kondisi panas dan gulanya bisa diatur sendiri.

Sore ini mampir ke Kong Djie karena mamaku kangen Bakmi Belitung. Buat tempatnya ada area indoor dan outdoor. Area indoor ber-AC dan ada stop kontak namun interior standar, bukan yang nyaman. Aku mencoba : 1. Mie Belitung Atep (Rp. 39.000) Menurutku ini rasanya cukup enak. Kuahnya enak dan nggak kemanisan. Aku pernah makan mie Atep langsung yang di Belitung dan rasa kuahnya kemanisan buatku. Mungkin yang di Jakarta udah disesuaikan? Tingkat kematangan mienya pas dan aku suka banget bakwannya, empuk namun luaranya renyah. Kalau kata mamaku, ini bakwan modelan jadul karena orang sekarang kebanyakan bikin bakwan buat mie Belitung yang cenderung renyah). Tahunya terlalu tipis jadi agak keras. Buat cabenya pakai cabe yang mirip buat chili oil tapi tanpa oil. Biasanya cabe mie Belitung nggak begini, tapi ini enak juga. Overal menurutku ini enak sih. 2. Es Kopi Susu (Rp. 26.000) Sebelumnya pernah minum juga di Belitung, kebetulan dulu ada cabang dekat rumah kakekku. Kali ini aku request SKMnya setengah takaran normal aja.Tapi memang rasanya penyesuaian dibanding yang di Belitung, jadi less sweet. Rasa kopinya lebih kenceng dan wangi. Ini tipikal kopi yang pakai bubuk gitu tapi nggak berampas. Manisnya pas.

Bingyu merupakan salah satu kedai minuman Chian yang membuka cabang di Mangga Besar. Tempatnya termasuk nyaman untuk ukuran kedai minuman sejenis karena cukup luas. Selain itu ada beberapa meja di area depan. Saya mencoba : 1. Milk Tea Saya mencoba milk tea dengan topping. Menurut saya, rasa milkteanya terlalu milky dan teh hampir tidak terasa. Rada toppingnya pas manisnya

Tempatnya klasik jadul gitu. Lumayan luas ada lantai 2. Worth it banget sih segelas juice cuma 16500 Nett, ga sampe 20k. Tapi utk take away kena charge 3k utk gelas plastik. Juice sirsak seger NO sugar added 😋 n less milk. Stafnya semua ramah 😍

This coffee shop is quite famous and the previous president once having a cup of coffee here. In addition to coffee they main dish is hainam chicken/pork rice. Taste quite nice for both coffee and the dish. Service is good and ambience is ok.

Sebelumnya udah pernah beberapa kali ke Capital cabang ini karena dekat rumah. Lokasiny dekat belokan ke Jl. Sukarjowiryopranoto & tempatnya cukup luas. Pilihan kue dan rotinya juga cukup banyak. Bahkan ada brownies. Berhubung kali ini diriku mampir karena salah masuk bakery, aku cuma beli 1 roti. Aku mencoba : 1. I Love Chocolate (Rp. 13.000) Ini worth banget dibanding harga. Rotinya padat dan isian coklat di dalamnya kerasa banget, kayaknya pakai compound cooking chocolate. Di luarnya ada coklat dan sejenis choco bites gitu yang renyah. . . Pelayanan di bakery ini beneran super duper ramah. Bahkan ada mbak yang membantu membukakan pintu, padahal aku cuma beli 1 roti 10 ribuan.